Cara Mengobati Kemandulan Pada Wanita

Bookmark and Share

Penyebab Kemandulan Pada Wanita

Memiliki anak sepertinya merupakan hak yang diberikan oleh Tuhan. Ketika banyak pasangan sangat mudah memiliki anak—bahkan yang tidak menginginkannya, pasangan-pasangan lain harus berjuang dengan kemandulan. Untuk mengatasinya dibutuhkan usaha secara finansial, emosional, dan juga fisik yang sangat besar.

Terkadang kita heran mendengar banyak orang yang menghabiskan begitu banyak biaya, waktu, dan energi untuk berusaha memiliki anak. Bagaimanapun juga, jika Anda memiliki anak, Anda pasti tidak bisa membayangkan hidup tanpa mereka, dan bisa mengerti motivasi yang mendorong mereka yang kurang beruntung itu untuk menempuh perjalanan dari kemandulan menuju pembentukan sebuah keluarga.

Yang membuat perjalanan ini sangat menakutkan bagi para pasangan yang mandul adalah fakta bahwa mereka biasanya hanya memiliki sedikit—atau tidak sama sekali—pengetahuan untuk mengatasinya. Sebagian juga tidak menyadari fakta bahwa tidak ada jaminan bahwa nantinya mereka akan mencapai tujuan mereka: memiliki anak. Selain itu, pada dokter-dokter yang menangani mereka juga harus berusaha ekstra keras untuk membesarkan hati mereka, memberi banyak informasi, dan menyediakan layanan kesehatan dengan sebaik-baiknya.

Tidak ada jenis kelamin yang lebih banyak menjadi penyebab kasus kemandulan. Sepertiga dari kasus kemandulan diakibatkan pihak wanitanya yang mandul, sepertiga lagi karena pihak prianya, dan sepertiga lagi karena kedua belah pihak. Sebenarnya apa penyebab kemandulan? Berikut ini penyebab-penyebab kemandulan pada wanita, lelaki, dan sebab-sebab kemandulan lain yang tak bisa dijelaskan.

Kemandulan pada wanita

> Tubafalopi yang rusak atau tersumbat
Penyebab kemandulan pada wanita yang sering terjadi adalah tubafalopi yang rusak atau tersumbat, sehingga sel telur dan sperma tidak bisa bertemu. Penyebabnya antara lain adalah karena penyakit menular seksual seperti chlamydia dan gonorrhea. Selain itu, jaringan-jaringan yang terbentuk setelah operasi kandungan juga bisa menyebabkan masalah infertilitas.

> Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan endometrial yagn seharusnya ada di dalam rahim tumbuh pada organ di luar rahim, seperti ovarium, tubafalopi, atau di mana saja di sekitar perut. Jaringan yang tidak berada pada tempatnya itu menyebar dan bereaksi seperti jaringan endometrial lainnya, yaitu berdarah ketika wanita haid. Hal ini menimbulkan rasa sakit dan banyak darah keluar saat menstruasi.

Penyakit ini sebenarnya tidak terlalu berbahaya, tetapi ia memiliki karakteristik seperti tumor yang terus tumbuh, dan dapat merusak tubafalopi dan ovarium. Endometriosis dipercaya dapat mempengaruhi kesuburan karena ia melepaskan semacam racun yang dapat mengurangi potensi sel telur untuk dibuahi.

> Ovarium yang rusak
Ovarium yang rusak juga menyebabkan kemandulan. Penyakit seperti peradangan pinggul, endometriosis, atau luka akibat operasi dapat membuat ovarium berada pada posisi membuat ‘penghalang’ terhadap semacam organ berbentuk jari pada tubafalopi (disebut fimbriae) yang berguna untuk memungut sel-sel telur saat wanita berovulasi. Meskipun salah satu atau kedua tubafalopi masih sehat, ovarium yang menghubungkannya bisa sulit diakses, sehingga sel telur yang dibentuk tidak bisa diangkat oleh fimbriae.

> Ovulasi (masa subur) yang tidak normal
Masa subur yang tidak normal juga merupakan penyebab kmandulan. Beberapa wanita tidak berovulasi sama sekali, sementara wanita yang lain berovulasi terlalu cepat atau terlambat dalam siklus haid mereka, sehingga kehamilan tidak bisa terjadi atau tidak bisa bertahan. Kualitas dari sel telur wanita juga menjadi salah satu penyebab mengapa pasangan bisa hamil. Wanita juga bisa mandul karena penyakit, infeksi, atau operasi yang telah merusak rahimnya—kerusakan itu bisa berbentuk tumor atau luka pada dinding rahim, sehingga embrio tidak bisa menempel di situ.

> Rahim yang tidak normal
Ketidaknormalan bentuk dan ukuran rahim juga bisa menyebabkan seseorang sulit hamil. Wanita terkadang lahir dengan bentuk rahim yang tidak lazim, sebagai akibat dari beberapa obat yang dikonsumsi ibu mereka saat hamil. Contoh klasiknya adalah rahim berbentuk “T” yang dimiliki wanita yang ibunya minum diethylstilbestrol (DES) saat hamil.

> Cairan pada leher rahim yang agresif
Beberapa wanita tidak dapat memproduksi cairan (semacam enzim) pada rongga leher rahim yang berkualitas. Padahal cairan ini dibutuhkan agar sel sperma bisa masuk ke rahim dan terus ke tubafalopi, di mana pembuahan terjadi. Produksi dari cairan agresif ini terjadi karena alergi terhadap sperma pasangannya. Akibatnya ia menjadi semacam antibodi yang menghancurkan atau membuat sperma lumpuh.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar